Halaman 4
"MENJUAL" KOLOM KE MEDIA

Apa yang umumnya dipertimbangkan oleh redaktur esai/opini untuk memuat tulisan Anda?

Nama penulis: para redaktur tak mau ambil pusing, mereka umumnya akan cepat memilih penulis yang sudah punya nama ketimbang penulis baru. Jika Anda penulis baru, ini merupakan tantangan terbesar. Tapi, bukankah tak pernah ada penulis yang "punya nama" tanpa pernah menjadi penulis pemula? Jangan segan mencoba dan mencoba jika tulisan ditolak. Tidak ada pula penulis yang langsung berada di puncak; mereka melewati tangga yang panjang dan terjal. Anda bisa melakukannya dengan menulis di media mahasiswa, lalu menguji keberanian di koran lokal sebelum menulis untuk koran seperti Kompas atau majalah Tempo.

Otoritas: redaktur umumnya juga lebih senang menerima tulisan dari penulis yang bisa menunjukkan bahwa dia menguasai masalah. Tidak selalu ini berarti sang penulis adalah master atau doktor dalam bidang tersebut.

Style dan Personalitas: tema tulisan barangkali biasa saja, tapi jika Anda menuliskannya dengan gaya "style" yang orisinal dan istimewa serta sudut pandang yang unik, kemungkinan besar sang redaktur akan memuatnya.

Populer: koran dan majalah dibaca oleh khalayak yang luas. Tema tulisan harus cukup populer bagi pembaca awam, tanpa kehilangan kedalaman. Bahkan seorang doktor dalam antropologi adalah pembaca awam dalam fisika. Kuncinya: tidak nampak bodoh dibaca oleh orang yang paham bidang itu, tapi tidak terlalu rumit bagi yang tidak banyak mendalaminya.

BAHAN BACAAN LANJUTAN

Teknik Penulisan
Argumentasi dan Narasi (Gorys Keraf)
Yuk, Menulis Cerpen, yuk (Mohammad Diponegoro)

Catatan Harian dan Korespondensi
Catatan Harian Soe Hok Gie
Surat-surat Iwan Simatupang
Catatan Harian Ahmad Wahib

Kumpulan Esai:
Catatan Pinggir dan Kata, Waktu (Goenawan Mohamad)
Mangan Ora Mangan Kumpul dan Sugih tanpa Banda (Umar Kayam)
Faisal Baraas (Beranda Kita)
Puntung-Puntung Roro Mendut (YB Mangunwijaya)

Kumpulan Cerpen
Orang-orang Bloomington (Budidarma)
Lukisan Perkawinan (Hamsad Rangkuti)
Odah (Mohamad Diponegoro)
Leak (Faisal Baraas)
Tegak Lurus Dengan Langit (Iwan Simatupang)
Bromocorah (Mochtar Lubis)

SELESAI

* Farid Gaban (fgaban@y...) kini Redaktur Pelaksana Majalah Tempo. Dua bukunya yang pernah diterbitkan Mizan, Bandung: "Dor! Sarajevo" (reportase Perang Bosnia) dan "Belajar Tidak Bicara" (kumpulan esai di Harian Republika).